Monday, October 4, 2010

Bahasa


Kalau ada orang bertanya, apa rencanaku setelah ptt, aku akan mantap menjawab, "Mau menyusul suami."
"Kemana?"
"Korea"
Pasti reaksi berikutnya.."Wuahhh...korea..mau dong.."

Itu dulu yang kubayangkan. Korea pasti keren, pasti oke, pasti mantap, dan pasti-pasti lain yang bernada positif.
Tapi tahukah kawan, kenyataan tak seindah harapan.


Baru sampai bandara Incheon, aku sudah dipusingkan dengan petugas yang tidak fasih berbahasa Inggris. Tulisan di bandara sudah berupa Hangeul -nama huruf korea-, tapi masih untung, ada versi bahasa Inggrisnya. At least, aku tak nyasar di Bandara.

Masalah bahasa bisa jadi masalah besar buat kita yang tak pernah belajar bahasa lokal.
Hampir semua tulisan semua gedung, jalan, bis, sekolah, rumah makan, memakai Hangeul. Buat kita-kita yang melihatnya saja pusing, membacanya jadi perkara lain.
Belum lagi orang-orangnya yang tak bisa berbahasa Inggris sama sekali, dan mereka rata-rata kurang ramah pada orang asing -baca: kalo ada orang asing diliatin dari atas ke bawah ke atas lagi-. Kalau mau bertanya arah, lebih baik cari anak muda yang keliatan -nah ini yang sulit- bisa berbahasa Inggris. Soalnya, jika tidak, mereka akan kabur begitu kita mendekati dan baru mau membuka mulut.

Jadi ingat negeri sendiri, saking ramahnya Indonesian, kalau ada orang asing, pasti ditanya, "Where you from?", ntah itu benar atau salah. Soal kemampuan bahasa asing, mungkin kita sedikit lebih baik. Yah..at least kalo ada orang asing nanya arah ke kita, kitanya ngga langsung kabur, hehe..

Banyak juga orang Korea yang ramah, tapi biasanya kalau kita ada urusan dengan mereka, misal: Ahjumma pedagang pasar yang barangnya kita beli, teman-teman suami, penjaga toko, pelayan resto. Setelah diajak ngobrol ini itu -dalam bahasa Korea- padaku dan kurespon dengan melirik orang di sebelah -yang tak lain adalah suamiku- yang ternyata sama tak pahamnya juga, kami hanya bengong-bengong dan tersenyum-senyum sendiri. Biasanya mereka kemudian penasaran, dan menebak, aku orang Filipina dan suamiku dibilang orang Nepal atau India, hihihi.. salah buu...

Kalau kalian baru pertama kali pergi ke Korea, satu tips penting: Jangan pernah pergi sendiri tanpa ada guide di sampingmu.
Kenapa? ya..itu tadi.. siap-siap pusing.

Kota Seoul masih agak bersahabat pada orang asing. Di stasiun subway, di dalam subway, penunjuk jalan, nama jalan, di dalam bis, petunjuk masih ada yang berbahasa Inggris, baik itu lisan maupun tulisan. Kota lain? jangan harap..

Mau makan dan memastikan yang kita makan halal? itu juga sulit. Menu di restoran Korea sebagian besar Hangeul. Mau tanya pelayan? ya kalau mereka masih muda dan ngerti bahasa Inggris, kalau tidak? lebih baik masak sendiri dehh..
Mereka juga tidak berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Selayaknya orang jepang yang suka mengubah bahasa lain dalam bahasanya sendiri, sama juga dengan orang Korea. Mereka tak bisa mengucapkan kata yang diakhiri konsonan. Jadi, misalnya ada kata e-mart, mereka akan membacanya dengan e-ma-te. Pusing kan jadinya?

Yah..satu-satunya cara..belajar bahasa Korea.
Inilah yang sedang kulakukan sekarang.
Tapi..susahnyaaa....

1 comment: